52 Persen Anggaran Pendidikan Tersedot ke PT
Sebesar 52 persen anggaran pendidikan nasional tersedot ke perguruan tinggi (PT), ketimbang untuk pendidikan dasar dan menengah. Ini lantaran, semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin tinggi pula kebutuhan anggarannya.
Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR Utut Adianto menyampaikan hal tersebut di Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Soal kebutuhan pendidikan untuk Sultra, Komisi X DPR selalu berusaha memperjuangankannya. Khusus anggaran untuk kampus Halu Oleo, sebelumnya hanya berkisar Rp16 miliar. Jauh bila dibandingkan dengan kampus UI yang mendapat Rp235 miliar.
“Bantuan anggaran bagi Universitas Halu Oleo mestinya jauh lebih besar daripada kampus UI dan ITB,” katanya, di kampus UHO, Kendari, Selasa (15/7). Kunjungan ke kampus UHO ini merupakan rangkain dari kunjungan kerja ke Sultra, untuk mengetahui potensi dan problematika pendidikan di Sultra.
Hadir dalam pertemuan tersebut para anggota tim kunjungan kerja Komisi X, di antaranya Surahman Hidayat (F-PKS), Ferdiansyah (F-PG), Zulfadhli (F-PG), dan Budi Heryadi (F-Gerindra). Hadir pula Purek III UHO, Ketua Kopertis IX wilayah Sulawesi, para guru besar, dosen, dan mahasiswa.
Jurusan unggulan di kampus UHO adalah jurusan perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Karena di Sultra banyak pula lahan pertambangan, UHO pun telah menyiapkan para sarjana di bidang pertambangan lewat jurusan Ilmu Pertambangan dengan konsentrasi Rekayasa Sosial Tambang dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Kampus UHO telah mencetak 46.617 lulusan dari berbagai jurusan. Saat ini, mahasiswa aktifnya berjumlah 35.012 orang dan sekitar 2000 lebih akan segera diwisuda. Jumlah tenaga pengajar 1.065 dosen, dan guru besar sebanyak 42 orang. Uniknya, sebelum diwisuda, para mahasiswa UHO yang telah dinyatakan lulus akan menerima pelatihan ESQ untuk meningkatkan kecerdasan spiritual para lulusannya. (mh), foto : m.husein/parle/hr.